Apakah beda nya antara harapan, angan
angan, rasionalitas dan Seteriophobia?
Ketika ber angan angan kau akan
membayangkan sesuatu yang indah indah yang dengan membayangkannya saja
membuatmu dadamu seakan mau meledak karena senangnya
Tidak harus terlihat jelas memang
jalan dan tikungan ke arah sana, walaupun samar yang penting ujungnya terlihat
tanpa harus tau darimana sumber jalan itu, ke mana arahnya, apakah jalan itu
akan mendaki jurang atau tidak yang penting ujungnya terlihat jelas, perkara
urusan bagaimana sampai ke sana urusan belakangan.
Harapan membuatmu menatap kedepan
dengan seribu optimisme yang menunggu untuk dikejar
Tapi sembari berharap engkau
sedikit demi sedikit membangun jalan dan mulai menapaki jalan tersebut sembari
terus menggantungkan harapan. Begitu Kau lelah berjalan dengan aral yang
merintang, engkau akan berhenti sejenak, menyeka peluh dan kemudian menatap
harapan mu nun jauh di depan sana yang akan memompa semangatmu kembali.
Rasionalitas
Dengan perhitungn yang matang,
pertimbangan yang masak, rumus tingkat probabilitas, peluang dan kemungkinan,
serta mengkaji semua data dan informasi, akan menghasilkan sebuah rencana
dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Murni data, tidak ada emosional di
dalamnya. Tidak ada harapan, angan angan, muluk-muluk dan apalagi yang namanya
kecewa, sedih, senang, gembira, dan sejenisnya. Semuanya murni berjalan begitu
saja tanpa melibatkan emosi di dalamnya.
Seteriophobia
Secara harfiah artinya adalah
takut bergantung kepada orang lain. Mungkin teori ilmiah telah menjelaskan
kenapa phobia tersebut bisa muncul. Tapi kasus ku pribadi hal tersebut muncul
karena rumus seperti ini;
Harapan + angan-angan –
rasionalitas = seteriophobia.
Ya, karena harapan dan angan
angan terlalu tinggi sehingga tidak dibarengi dengan rasionalitas yang
mendukung, walhasil akan menjadi
seteriophobia. Seteriophobia menjadi semacam self defense mechanisme
yang menjadi cangkang pelindung dari resiko yang dapat ditimbulkan oleh harapan dan angan angan.
Bahasa singkatnya seperti ini,
semakin tinggi harapan, dan sepertinya dan menurutmu tidak akan kesampaian maka
pasti ketika jatuh nanti akan semakin sakit. Maka dari untuk mencegah hal
tersebut, hal terbaik yang dapat kau lakukan adalah tidak berangan angan dan
berharap sama sekali.
Hanya diam, tanpa berbuat apa apa. Tidak
menunggu, tidak mengabaikan. Engkau tau “dia” sudah ada disana. Bibit itu sudah
tergeletak di atas tanah. tapi tidak kau lihat, tidak pula dibuang ke tempat
lain. Biarlah bibit itu nanti dengan bantuan yang Maha kuasa mencari arah
matahari sendiri, tumbuh sendiri, dan menemukan kehidupannnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar