4 Nov 2011

Life Mapping Vs Death Mapping

Short&Shocking 2: Death Mapping Management
Berikut ini adalah pernyataan dari salah seorang kakak mentor pada kelas mentoring mata kuliah agama islamku, dia  pernah memberikan pernyataan yang langsung mengena, yang menurutku mengena banget, tepat sasaran pada logika.
“...untuk kesuksesan dunia yang fana ini  saja pasti kita membuat  rencana strategi-rencana strategi cemerlang,  apalagi untuk kehidupan akhirat yang kekal..”
Ehmm...
Yup. Konsep Life Mapping, adalah satu dari sekian solusi oleh para experts  yang  tujuan akhirnya adalah bagaimana supaya berada dipuncak kesuksesan dalam hidup. Tentu saja “sukses” dalam defenisi dan indikator yang berlaku secara universal : uang, jabatan, harta, status sosial, dsb..
Life mapping yang  dikonsep oleh hampir semua orang ini, bervariasi sesuai dengan current status mereka.
Para orang tua; tabungan pendidikan anak, asuransi, rumah tempat tinggsl, harta goni gini, dst.
Pelajar; cita-cita masa depan, les privat, kegiatan ekstrakulikuler, dst.
Mahasiswa; pekerjaan, kegiatan organisasi, penelitian,penghasilan tambahan, nikah umur berapa, punya penghasilan berapa, punya istri berapa (^^) dst...
Nah,
Menurut hemat saya, walaupun  kehidupan di dunia ini adalah penentu kehidupan di akhira juga, pasti lebih keren kalau kita juga membuat rencana strategi untuk kehidupan akhirat..
Misalnya nih :
Kunci pintu-pintu surga tu kan ada 7, nah kita persiapkan/khususkan diri untuk setidaknya jadi master untuk satuu kunci aja.
Bikin targetan amalan/kebaikan dalam satu hari, misalnnya; saya harus sedekah / senyum  (yang juga sedekah) ke  minimal 100 orang ^^ { duh, kering nih gigi}.
yang masih ngalir pahalanya walaupun kita udah meninggal misalnya;ilmu yang bermanfaat, anak yang shaleh/hah, sedekah jariyah dst. Kan kereen kalau kita terbaring di alam barzah, tapi masih ada aja tranfer-an amalan dari dunia ke rekening kita....>< dst
karena...
surga itu supeer kereeen, jai penghuninya lebih super kereeen lagi,, ><!
karena itu, untuk sesuatu yang berharga seperti itu, dibutuhkan pengorbanan, keseriusan, dan komitmen yang super pula.   
seperti pepatah bilang, bersakit-sakit dahulu bersenang kemudian. yang ternyata ini berlaku tidak hanya pada konteks”keduniawi-an” tapi juga untuk “urusan akhirat”.
Ada yang pernah bilang,{kalau ga salah Rasulullah apa sahabat yak, duh lupa} sorga itu dipagari oleh hal-hal yang ga menyenangkan sedangkan neraka, dipagari oleh hal-hal yang sangat menyenangkan.
Dengankata lain, (versi ribet)
Hal yang menyenangkan dipagari oleh hal-hal yang ga menyenangkan sedangkan hal yang ga menyenangkan dipagari oleh hal-hal yang sangat menyenangkan..
Ah, pokoknya itulah..
hehe, kontras sekali memang. kalau mau protes,
tanyakan kepada si super cerdik&banyak akal, tak lain dan tak bukan si setan,
 pertanyakan:kenapa rasa solidaritas mereka tinggi sekali sampai-sampai harus cari pendukung dan simpatisan untuk pulang ke neraka...
So..
Mari kita bikin rencana strategy untuk life after life kita, kita impelementation setelah itu kita lakukan evaluation dan continious improvement, apalagi kalau ada creativity and total quality management-nya..whuaa kereen,,
jadilah dia “ Death Mapping Management
whuahaha... horor juga y ^^]


Tidak ada komentar: