4 Sep 2013

Mencari rumusan antara Cita, cinta dan impian

Apakah beda nya antara harapan, angan angan, rasionalitas dan Seteriophobia?
Ketika ber angan angan kau akan membayangkan sesuatu yang indah indah yang dengan membayangkannya saja membuatmu dadamu seakan mau meledak karena senangnya
Tidak harus terlihat jelas memang jalan dan tikungan ke arah sana, walaupun samar yang penting ujungnya terlihat tanpa harus tau darimana sumber jalan itu, ke mana arahnya, apakah jalan itu akan mendaki jurang atau tidak yang penting ujungnya terlihat jelas, perkara urusan bagaimana sampai ke sana urusan belakangan.  
Harapan membuatmu menatap kedepan dengan seribu optimisme yang menunggu untuk dikejar
Tapi sembari berharap engkau sedikit demi sedikit membangun jalan dan mulai menapaki jalan tersebut sembari terus menggantungkan harapan. Begitu Kau lelah berjalan dengan aral yang merintang, engkau akan berhenti sejenak, menyeka peluh dan kemudian menatap harapan mu nun jauh di depan sana yang akan memompa semangatmu kembali.
Rasionalitas
Dengan perhitungn yang matang, pertimbangan yang masak, rumus tingkat probabilitas, peluang dan kemungkinan, serta mengkaji semua data dan informasi, akan menghasilkan sebuah rencana dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Murni data, tidak ada emosional di dalamnya. Tidak ada harapan, angan angan, muluk-muluk dan apalagi yang namanya kecewa, sedih, senang, gembira, dan sejenisnya. Semuanya murni berjalan begitu saja tanpa melibatkan emosi di dalamnya.

Seteriophobia
Secara harfiah artinya adalah takut bergantung kepada orang lain. Mungkin teori ilmiah telah menjelaskan kenapa phobia tersebut bisa muncul. Tapi kasus ku pribadi hal tersebut muncul karena rumus seperti ini;
Harapan + angan-angan – rasionalitas = seteriophobia.
Ya, karena harapan dan angan angan terlalu tinggi sehingga tidak dibarengi dengan rasionalitas yang mendukung, walhasil akan menjadi  seteriophobia. Seteriophobia menjadi semacam self defense mechanisme yang menjadi cangkang pelindung dari resiko yang dapat ditimbulkan oleh  harapan dan angan angan.  
Bahasa singkatnya seperti ini, semakin tinggi harapan, dan sepertinya dan menurutmu tidak akan kesampaian maka pasti ketika jatuh nanti akan semakin sakit. Maka dari untuk mencegah hal tersebut, hal terbaik yang dapat kau lakukan adalah tidak berangan angan dan berharap sama sekali.

 Hanya diam, tanpa berbuat apa apa. Tidak menunggu, tidak mengabaikan. Engkau tau “dia” sudah ada disana. Bibit itu sudah tergeletak di atas tanah. tapi tidak kau lihat, tidak pula dibuang ke tempat lain. Biarlah bibit itu nanti dengan bantuan yang Maha kuasa mencari arah matahari sendiri, tumbuh sendiri, dan menemukan kehidupannnya sendiri.



Tidak ada komentar: